Hidup dan Mati

Manusia diciptakan oleh Allah di dunia ini pada intinya adalah sebagai pemimpin, tetapi tak sedikit manusia yang membuat kerusakan di dunia ini.

Kadang kita tidak menyadari bahwa dunia itu fana yang dapat membutakan mata hati kita. Sehingga kita lupa dan terlena bahwa kita di dunia ini hanya sementara. Orang jawa bilang “mung mampir ngombe” (Cuma singgah untuk minum).

Hidup dan kematian adalah kehendakNya, itu adalah ketetapan takdir tak seoarang pun yang mampu untuk merubah atau menolak.

Kematian itu pasti dan itu tidak dapat dipungkiri ataupun dihindari. Setiap insan di dunia ini pasti akan mengalami cepat atau lambat namun itu pasti. Jika ajal telah tiba tidak ada suatu daya kekuatan apapun yang mampu menolaknya, secanggih-canggihnya sebuah tekhnologi tidak akan sanggup untuk menunda kematian.

Mati bukanlah akir dari segalanya tapi itu adalah awal, awal untuk mempertanggungjawabkan atas perbuatan kita selama di dunia. Jika selama kita di dunia amal perbuatan kita baik dalam arti menjalankan perintah dan menjauhi segala laranganNya maka syurga adalah balasannya tetapi jika sebaliknya, selama hidup kita penuh angkara murka tidak pernah menjalankan perintah-perintahNya bahkan menentang perintahNya maka nerakalah imbalanya.

Maka sebelum ajal itu datang menjemput kita, mari kita persiapkan diri. Kita bekali diri kita dengan perbuatan-perbuatan yang baik (amal sholeh). Karena tak satupun yang tahu kapan kematian itu akan datang.